Mengenal Perbedaan Jenis Frasa Endosentris dalam Pidato

Penulis: Evi Happipah

Dalam sebuah teks pidato, pasti menggunakan jenis kata, salah satunya frasa.  Menurut pendapat Chaer (2009), bahwa frasa adalah sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang mempuyai sifat non-predikatif. Nah, Kali ini kita akan mengenal frasa dari jenisnya. Terdapat beberapa jenis frasa, diantaranya ada dua jenis frasa, ada frasa endosentris dan eksosentris. Tetapi, kita akan mengenal dulu apa sih itu frasa endosentris. Menurut ( Nina & M. Khaerul Hadist 2022 ) Frasa endosentris merupakan kata yang mempunyai pembagian yang sama dengan unsurnya, baik semua unsur maupun salah satu dari unsurnya. Ada 3 jenis frasa endosentris, diantaranya frasa endosentris koordinatif, atribuif, dan apositif. Sekarang kita pahami dulu perbedaan jenis frasa endosentris koordinatif dan atributif. Meskipun kedengarannya rumit, perbedaan keduanya sebenarnya cukup mudah untuk dipahami.

Pertama kita bahas frasa endosentris koordinatif. Frasa ini adalah frasa  yang berinti banyak. Ada hubungan antara unsur pembentuknya memiliki kesetaraan yang bisa digabungkan dengan kata dan dan atau (Palaloi & Azelia, 2022). Bisa dilihat contoh dari frasa endosentris koordinatif dalam pidato Nadiem Makarim di HARDIKNAS 2023

- guru dan murid (guru=unsur inti, murid = unsur inti, dan = konjungsi koordinatif)

Jadi, Frasa ini menggabungkan dua klausa atau frasa yang memiliki hubungan koordinatif, yang berarti keduanya memiliki kedudukan yang sama dalam kalimat.  

Selanjutnya, frasa endosentris atributif merupakan jenis frasa yang ada satu inti, juga ada unsur lain disebut atribut. Frasa endosentris atribut memiliki unsur yang tidak sama. Tidak bisa digabungkan menggunakan kata konjungsi. Frasa ini juga disebut sebagai frasa modifikatif yang inti maupun modifikatornya merupakan suatu  kelompok  kata  dari  kata benda,  kaya kerja,  kata sifat,  ataupun  gabungan kata kerja dan kata sifat  (Melani  et  al.,  2019). Contoh frasa endosentris atributif dalam pidato Nadiem Makarim :

- masa depan (masa = unsur inti, depan = unsur pewatas)

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa perbedaan dari jenis endosentris koordinatif dan endosentris atributif ada pada hubungan antara unsur-unsur dalam frasa tersebut. Secara sederhana, frasa endosentris ada unsur-unsur yang berkedudukan yang tidak setara dan setara. Frasa endosentris koordinatif unsurnya setara, bisa digabungkan menggunakan kata konjungsi dan memiliki peran yang sama dalam kalimat, sedangkan frasa endosentris atributif tidak berkedudukan setara, tidak menggunakan konjungsi dan memberikan informasi tambahan tentang unsur lain dalam kalimat.


Referensi

Nina, & Hadist, M. K. (2023). Sintaksis Bahasa Indonesia: Konsep Dasar dan Struktur Kalimat. Yogyakarta: Deepublish.

Chaer, A. (2009). Sintaksis bahasa Indonesia: pendekatan proses. Rineka Cipta.

Melani S., Supadi, Suryadi. (2019). "Analisis Frasa pada Surat Kabar Harian Rakyat Bengkulu.84(10),1511–1518. https://doi.org/10.1134/s0320972519100129

Palaloi, N. K., & Azelia, R. (2022). Analisis frasa berdasarkan struktur dalam rubrik utama pada media cetak republika. 12, 330–336.

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Frasa Endosentris dalam Kehidupan Sehari-Hari

Mengenal Apa Itu Akreditasi?

Mentari di Balik Awan