Mengenal Lebih Dalam Kalimat Perintah (Imperatif)
Penulis: Fuja Tasrini
Kalimat perintah atau
kalimat imperatif itu sebenarnya ialah kalimat yang memberi perintah kepada
orang lain agar melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan oleh pemberi perintah.
Menurut Kridalaksana (1993), kalimat perintah ditandai dengan intonasi
imperatif dan dalam bahasa tulis diakhiri dengan tanda seru (!). Selain itu,
ciri khas kalimat perintah, menurut Putrayasa (2009:31), dapat dikenali dengan
adanya partikel seru seperti lah dan kan, atau kata-kata seperti hendaklah dan
jangan. Dengan demikian, kalimat imperatif pada dasarnya bertujuan untuk
menginstruksikan orang agar melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan perintah
yang diberikan.
kalimat perintah (imperatif) dapat
dibedakan menjadi enam kategori yaitu :
1 . Komando atau aba - aba
Kalimat ini memiliki kekuatan memberikan instruksi yang bersifat
mengikat. Dalam komando atau aba-aba ini, tidak ada opsi lain bagi penerima
perintah selain segera melaksanakan tugas yang diberikan. Kesempatan untuk
pertimbangan tidak ada bagi penerima instruksi tersebut.
Contohnya :
* Maju !
* Serang !
* Tembak !
2. Suruhan
Dalam kalimat ini, pesan yang disampaikan merupakan suatu perintah
yang harus dilaksanakan, namun tidak segera dan dengan ketegasan langsung.
Penerima instruksi masih diberikan kesempatan untuk merenung dan
mempertimbangkan tindakan yang diperlukan.
Contohnya :
* Salma , rapikan dulu kasurmu
sebelum berangkat !
* Fani tolong ajak dulu adikmu !
* Hitungkan uang ini !
3. Perintah
makna kalimat ini mencirikan upaya memberikan arahan kepada pembaca
atau pendengar. Dalam situasi ini, kalimat perintah berperan sebagai instruksi
kepada pembaca atau pendengar untuk melaksanakan tindakan yang diinginkan oleh
penulis atau pembicara.
Contohnya :
* Tolong bukakan pagar depan !
* Coba kamu pertimbangkan lagi saran
saya !
* Bila kamu mau kerumahku , hati -
hati dalam perjalannya !
4. Permohonan
Kalimat permohonan merupakan ungkapan yang dipergunakan untuk
meminta sesuatu kepada pihak lain dengan cara yang sopan dan formal. Biasanya
digunakan dalam situasi di mana kita membutuhkan bantuan, izin, atau sesuatu
yang diperlukan. Umumnya, kalimat permohonan dimulai dengan kata-kata seperti
"tolong," "mohon," atau "izinkan."
Contohnya
* Tolong antarkan saya ke stasiun,
* Mohon izinkan saya untuk pergi ke toilet
* Tolong bantu saya membawa barang
ini.
5. Harapan atau Do'a
Makna dalam harapan atau doa tercermin dalam suatu instruksi yang
berasal dari seseorang yang merasa sangat rendah, diarahkan kepada individu
yang berada jauh atau memiliki keberadaan yang lebih besar. Dikarenakan
perasaan kecilnya orang yang memberikan instruksi, terkadang dia menjadi ragu
tentang kepada siapa sebenarnya instruksi tersebut ditujukan.
Contohnya :
* Ya Allah lindungilah kami dari
mara bahaya
* Ya tuhan selamatkan lah
perjalananku ini
* semoga dia segera sadar untuk
memaafkan orang itu .
6. Seruan
kalimat seruan merupakan jenis kalimat yang dipergunakan untuk
mengekspresikan perasaan seorang tokoh dalam suatu narasi. Ekspresi tersebut
dapat berupa kemarahan, kagum, kekecewaan, dan berbagai emosi lainnya. Kalimat
seruan ini dibangun dari klausa yang dimulai dengan kata seru, seperti
"wah," "nah," "aduh," "ah," dan
sejenisnya.
Contohnya :
* wah mobil itu sangat keren !
* aduh mahal sekali buku ini !
* nah itu pemandangan yang
bagus !
Struktur Kalimat Perintah
dibawah ini terdapat struktur dan contoh dari kalimat imperatif
(1) Struktur S - P
Contoh:
* Daour ini segera bereskan !
* Salma berkumpullah !
(2) Struktur P-S
Contoh:
* Kirimkanlah baju ini !
* jenguklah temanmu !
(3) Struktur Ket. Modal-S-P
Contoh:
* Hendaknya kamu memahami
perasaannya!
*Cobalah kamu pelajari cara
kerjanya!
(4) Struktur P-0
Contoh:
* Bayarlah biayanya!
* Simpanlah baju ini di lemari!
(5) Struktur P
Pada struktur ini, hanya predikat
yang digunakan mulai dari struktur kalimat predikat yang paling lengkap hingga
yang tersisa predikatnya saja.
Contoh:
* Perhatikan penjelasan Bu Guru di
depan kelas!
* Perhatikan!
(6) Struktur Oleh + Kamu
Struktur kalimat perintah oleh +
kamu ini hanya digunakan untuk memperjelas pelakunya sebagai orang kedua.
Contoh:
* Kerjakanlah oleh kamu tugas ini!
*Pelajarilah oleh kamu bagaimana strategi pemasaran yang baik itu!
(7) Struktur Jangan dan Tidak
Struktur kalimat perintah jangan dan tidak dikenal dengan istilah kalimat
larangan. Penggunaan kata larangan jangan dan tidak memiliki makna yang
berbeda. Kata jangan digunakan untuk melarang seseorang melakukan sesuatu yang
kedudukannya lebih rendah daripada si pemberi perintah. Sedangkan, kata tidak
digunakan untuk melarang seseorang melakukan sesuatu yang kedudukannya lebih
tinggi daripada si pemberi perintah.
Contoh:
* Jangan pernah amu pergi lagi!
* Jangan sentuh hp!
(8) Struktur Biar
Struktur ini memiliki makna antara
perintah dan larangan.
Contoh:
* Biar saja dia pergi dari rumah
ini!
* Biarlah dia menyelesaikan pekerjaannya sendiri! Biarlah dia menganggung akibatnya!
DAFTAR PUSTAKA
Nina, M. K. Hadist. (2022).
Sintaksis Bahasa Indonesia : Konsep Dasar dan Struktur Kalimat. Yogyakarta :
Deepublish Publisher.
https://journal.uny.ac.id
https://media.neleti.com
https://publikasiilmiah.ums.ac.id
https://www.brainacademy.id
Komentar
Posting Komentar