Kalimat Imperatif
Dalam sebuah teks
bacaan, pasti kita akan menemukan sebuah kalimat. Tetapi pembahsan kita disini
yaitu salah satu kalimat yakini kalimat imperatif atau sebuah kalimat perintah. Kalimat imperatif
atau kalimat perintah merupakan sebuah kalimat dengan memiliki arti maksud
memerintah orang lain atau untuk mengerjakan perintah yang dikhendaki, Beberapa
ahli berpendapat tentang kalimat imperatif yakini. Menurut pendapat
Kridalaksana (1993) dalam (Nina 2023 ) mengatakan bahawa kalimat pertintah
merupakan kalimat yang memiliki intonasi
imperatif; dalam sebuah ragam bahasa tertulis dengan diberi tanda yakini tanda
seru (!). Selain itu ciri kalimat perintah menurut Putrayasa (2009:31)
mengatakan bahwa ditandai dengan sebuah partikel seperti –lah dan –kan , atau
dengan kata yakini seperti: hendaklah
dan jangan. Selain itu juga, kalimat perintah
ini memiliki kedudukan perintah dan si penerima perintah, memilki maksud dari
penyampaian kalimat perintah tersebut dapat di bedakan menjadi enam jenis
antara lainya yaitu: (1) komando/aba-aba, (2) suruhan, (3) perintah, (4)
permohonan, (5) harapan/doa, dan (6) seruan.
Sebelum itu, mari
kita perhatikan tentang definisi dari kalimat imperatif. Menurut Rahardi (2005:79)
kalimat imperatif yaitu yang memiliki arti yang mengandung makna untuk memerintah sesorang atau melakukan
pertolongan sesuatu sebagaimana yang diinginkan oleh si perintah. Kalimat ini
berupa perintah dengan sangat keras atau permohonan dengan perintah yang sangat
halus dan santun. Agar kita dapat lebih memahami tentang kalimat imperatif yang
lebih mendalam lagi, mari kita lihat ciri-ciri yang membedakanya dari kalimat
imperatif ini yaitu. Dalam bentuk tulisan, kalimat imperatif diakhiri dengan
tanda seru (!). Akan tetapi, bisa juaga mengunakan tanda titik (.).
Tanpa kalian sadari
atau tidak kalimat imperatif ini ternyata sering kita gunakan dalam pembicaraan
atau percakapan sehari- hari. Maka dari itu simak beberapa contoh dari kalimat
imperatif berikut ini.
1)
Tolong
sampaikan salamku kepada rina!
2)
Bergegaslah
ke halaman!
3)
Kami
memohon sangat agar bapak berkenan
mengisi acara seminar ini.
4)
Biarkanlah
aku pergi dari tempat ini, karena aku sudah jenuh berada di sini!
5)
Mari,
kita satukan hasil kerja kelompok kita!
6)
Ayo
berangkat sekarang!
7)
Harap
tenang sedang ujian!
8)
Awas
mejanya roboh!
9)
Mohon
matikan handphone saat rapat berlangsung.
10) Entahlah, aku sudah bosan melihat
Agar dapat lebih
memahami tentang kalimat imperatif. Mari kita lihat beberpapa jenis kalimat
imperatif yakini (1) komando/aba-aba, (2) suruhan, (3) perintah, (4)
permohonan, (5) larangan, dan (6) seruan. Berikut mari kita simak
penjelasannya:
1)
Komando/aba-aba
Merupakan kalimat yang mengandung makna
tentang tidak adanya pihilhan bagi yang menerima perintah dan harus segera
melaksanakan perintah tersebut.
Contohnya:
·
Maju!
·
Hormat
gerak!
·
Turunkan
senjata kalian!
2)
Suruhan
Kalimat ini mengandung perintah untuk
melakukan sesuatu yang kita kehendaki, tetapi tidak setegas ab-aba. Kalimat
perintah ini memiliki kesempatan untuk memikirkanya terlebih dahulu.
Contohnya:
·
Bayu,
ambilkan uang di dalam tas!
·
Mohon
kirimkan laporan secepat mungkin!
·
Tolong
belikan air di toko sebelah!
3)
Perintah
Adalah kalimat yang memiliki arti makna
untuk memberikan intruksi, perintah, atau permintaan kepada orang agar
melakukan perintah tersebut.
Contohnya:
·
Tutup
jendela sebelum pergi!
·
Ambil
buku di meja!
·
Cuci
piring sehabis makan!
4)
Permohonan
Kalimat yang terkandung dalam permohonan
ini adalah menyatakan suatu permintaan atau permohonan kepada si penerima
perintah secara halus.
Contohnya:
·
Tolong
bantu saya mengangkat buku-buku ini!
·
Mohon
izinkan saya pulang lebih awal!
·
Tolong
beritahu saya jika ada informasi lebih lanjut!
5)
Larangan
Merupakan kalimat yang mengandung makna
yang bertujuan untuk menghentikan atau melarang suatu tindakan.
Contohnya:
·
Jangan
membuang sampah disini!
·
Dilarang
masuk ke area ini!
·
Jangan
menyentuh jendela yang suadah di bersihkan!
6)
Seruan
(interjeksi)
Merupakan sebuah kalimat yang mengandung
makna untuk mengekspresikan sebuah perasaan, emosi, atau memangil seseorang
secara lansung. Kalimat ini melibatkan kata seperti: (1) wah, (2) ayo, (3)
aduh, (4) nah (5) hah, dan lain sebagainya.
Contohnya:
·
Aduh,
saya lupa mengunci pintu!
·
Ayo,
kita pergi dari temapat ini!
·
Wah,
tempatnya begitu indah!
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. (2010). Sintaksis Bahasa Indonesia: pendekatan proses. Jakarta: Rineka
Kridalaksana, H,. Montolalu, L. R. dkk. (1985). Tata Bahasa Deskriftif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia
Lindawati. (2015). Kalimat Imperatif
Bahasa kepulauana Tukang Besi. Humanika.
15(3)
Nina, M. K. Hadist. (2022). Sintaksis Bahasa Indonesia: Konsep Dasar dan Struktur Kalimat. Yogyakarta: Deepublish Publisher
Ramlan. (2005). Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis.
Yogyakarta : CV. Karyono.
Komentar
Posting Komentar