Kalimat Deklaratif Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam menjalani kehidupan kita tidak terlepas
dari bahasa. Dengan adanya bahasa dapat memudahkan manusia dalam menyampaikan
ide atau gagasan secara lisan maupun tulisan, sehingga interaksi satu sama lain
menjadi lebih efektif. Maka dari itu, bahasa berperan sangat penting dalam kehidupan. Untuk menyampaikan suatu gagasan, kita dapat menggunakan jenis kalimat deklaratif atau kalimat berita.
Lalu,
apa sih kalimat deklaratif itu?
Ada berbagai jenis kalimat dalam
bahasa Indonesia. Diantaranya yaitu “kalimat deklaratif” (berita), “kalimat
imperatif” (perintah), dan “kalimat tanya”. Untuk menyampaikan informasi kita
dapat menggunakan kalimat deklaratif (berita). “Kalimat deklaratif atau kalimat
berita” yaitu kalimat yang disampaikan dengan tujuan untuk mengungkapkan
informasi kepada orang lain dan biasanya diakhiri dengan intonasi deklaratif
atau tanda titik. Menurut Kridalaksana dalam (Nina,2022) mengatakan bahwa
kalimat berita adalah kalimat yang mengandung intonasi deklaratif dan
mengandung “makna menyatakan atau memberitakan”, dalam ragam bahasa, kalimat
berita dimulai dengan huruf kapital (huruf besar) dan diakhiri dengan tanda
titik (.). Sedangkan secara struktur menurut Chaer (2015) kalimat deklaratif
dapat terdiri dari satu klausa, dua klausa, tiga klausa atau lebih, atau dalam
bentuk kalimat sederhana, kalimat rapatan, kalimat luas bertingkat atau kalimat
kompleks. Tergantung besar atau luasnya informasi yang ingin disampaikan.
Demikian pula dapat berupa kalimat positif maupun negatif, kalimat aktif maupun
pasif. Oleh karena itu kalimat deklaratif biasanya ditemukan dalam berbagai
artikel maupun berita media massa serta dalam percakapan sehari-hari. Jika
dilihat dari maksud penyampaiannya, kalimat berita dapat dibedakan menjadi
delapan jenis yaitu:
1.
Ungkapan keyakinan, contohnya dalam buku Perang Kebudayaan karya Imam
Ali Khamenei yaitu:
·
Saya yakin bahwa posisi umat
islam yang punya spirit tinggi akan tetap kokoh dalam menghadapi setiap bahaya
yang mengancam islam.
2.
Ungkapan harapan, contohnya dalam buku Perang Kebudayaan karya Imam Ali
Khamenei yaitu:
·
Saya berharap pengaruh kekuasaan
orang-orang kafir dan angkuh lagi sewenang-wenang akan sirna dari kancah
kehidupan masyarakat muslim.
3.
Ungkapan kekhawatiran, contohnya dalam novel A+ karya Ananda Putri
yaitu:
·
“Gadis itu tidak bisa berhenti
membayangkan apa yang harus dihadapi Mama kalau sampai peringkatnya benar-benar
anjlok.”
4.
Ungkapan kebencian, contohnya dalam novel A+ karya Ananda Putri yaitu:
·
Itu salah satu hal yang paling
Kenan sesalkan dari orang-orang di sekitarnya.
·
Dia benci ketika hanya bisa diam
padahal tahu gadis itu sedang kesakitan.
5.
Ungkapan kasih sayang
·
Seorang Ibu mengelus kepala
anaknya dengan lembut.
6.
Ungkapan serah diri, contohnya dalam novel A+ karya Ananda Putri yaitu:
·
Mengerti bahwa mungkin, kelak,
saat mereka sudah jadi jauh lebih dewasa, perasaan itu masih akan ada.
7.
Ungkapan pengandaian
·
Andai saja waktu itu Aku tidak
meninggalkannya mungkin ia masih ada di sisiku sampai saat ini.
8.
Ungkapan nasihat
·
Menunda-nunda dapat menghambat kemajuan
kita, karena membuat kita tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa kalimat deklaratif atau kalimat berita adalah kalimat
yang diungkapkan dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain
dan biasanya diakhiri dengan intonasi deklaratif. jenis kalimat ini bertujuan
untuk memberikan informasi dari pembicara kepada pembaca atau pendengar tentang
suatu hal. Terkadang kalimat deklaratif atau kalimat berita disebut juga dengan
kalimat pernyataan.
Referensi :
Khamenei,
Imam Ali. (2005). Perang Kebudayaan. Jakarta Selatan: Penerbit CAHAYA.
Nina
dan M.K.Hadist. (2022). Sintaksis Bahasa Indonesia Konsep Dasar dan Struktur
Kalimat. Sleman:Deepublish Pubhlisher.
Putri,
Ananda. (2021). A+. Jakarta Selatan: Loveable x Romancious.
Rustiati. (2013). Kalimat Majemuk Kompleks. 01, 140–151.
Komentar
Posting Komentar