Cara Membedakan Objek dan Pelengkap pada Kalimat

Penulis: Ana Mardiatul Islamiyah

Setiap kalimat, baik sederhana maupun kompleks, pasti memiliki objek dan pelengkap yang menjadi bagian integral dari strukturnya. Terkadang kita menganggap bahwa objek dan pelengkap itu adalah hal yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signitifikan. Sebelum membahas apa saja perbedaan objek dan pelengkap, kita akan bahas pengertian dari kalimat. kalimat menurut para ahli lingustik memiliki defenisi yang berbeda-beda. Namum demikian, dari beberapa perbedaan tersebut masih dapat dimaknai apa yang dimaksud dengan kalimat tersebut. Ramlan dalam (Nina, 2023) mengatakan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa yang memiliki batasan gramatikal, ditandai oleh jeda panjang dan intonasi naik-turun pada akhirnya. sedangkan menurut Harimurti Kridalaksana dalam (jurnal pesona) menyatakan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri. Dapat di simpulkan bahwa Kalimat merupakan bentuk lapisan gramatikal bahasa, kalimat gabungan dari beberapa kata yang mengatakan makna yang lengkap yang mewakili gagasan pikiran atau perasaan penulis. setelah kita memahami pengertian dari kalimat. Maka kita akan membahas perbedaan pelengkap dan objek. menurut Putrayasa dalam (Nina, 2023) berpendapat bahwa objek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat. sedangkan menurut Sutami H. (2020) Objek dan pelengkap sebagai fungsi dalam kalimat yang sering di campuradukan atau dianggap sama. Padahal objek dan pelengkap merupakan dua fungsi yang berbeda, namun. Banyak orang yang masih kesulitan membedakan objek dan pelengkap. Nah agar kita tidak kesulitan dalam membedakan mana objek dan pelengkap ada beberapa perbedaan yaitu sebagai berikut:

Objek
1. Bentuknya bisa berupa nomina atau klausa.
 kita perhatikan contoh ciri pertama yaitu : saya mempelajari matematika (matematika sebagai objek karena nomina atau klausa dapat menjadi bentuk nya)
2. Berada secara langsung setelah predikat.
Kita perhatikan contoh ciri ke dua dari objek yaitu: saya menonton sebuah film (sebuah film sebagai objek karena melekat langsung dibelakang predikat menonton)
3. Bisa bertindak sebagai Subjek karena diaktifkan. Pada kalimat aktif yang memiliki objek dapat di ubah kebentuk kalimat aktif, kedudukan objek dalam kalimat aktif akan menjadi subjek dalam kalimat aktif. Perhatikan contoh ke tiga yaitu : kakak mempelajari matematika (kalimat ini terdapat kalimat aktif berupa objek Matematika, kalimat ini bisa dirubah kebentuk kalimat pasif yaitu, Matematika dipelajari kakak. Pada bentuk pasif ini matematika berubah kedudukan nya menjadi Subjek)
4. Dapat diganti dengan disubsititusi dengan kata ganti berpronomina,-ku,-mu,-nya. objek dapat diganti dengan pronomina-ku ketika objek itu kata ganti orang pertama dan objek dapat di ganti dengan pronomina-mu ketika objek ketika objek itu kata ganti orang kedua, kemudian objek dapat diganti dengan pronomina-nya ketika objek berupa kata ganti orang ketiga. Contoh ciri ke empat yaitu: kakak memeluk aku. aku disini kedudukan nya kata ganti orang pertama sehingga bisa berubah menjadi Kakak memelukku.
Kakak menjemput kamu. Kamu disini kedudukannya kata ganti orang kedua, sehingga bisa berubah menjadi kakak menjemputmu. saya menyukai dia, dia disini kedudukan nya sebagai kata ganti orang ketiga, sehingga bisa berubah menjadi saya menyukainya.
Setelah kita mengetahui objek secara mendalam, maka kita akan bahasa tentang pelengkap yaitu:

Pelengkap
1. Berwujud nomina, verba, adjektifa, frasa, preposisi, atau klausa agar dapat lebih memahami mari simak contoh ciri pertama dari pelengkap yaitu: Saya belajar matematika. dalam kalimat ini matematika berkedudukan sebagai pelengkap berupa kata benda atau nomina.
2. Berada secara langsung setelah predikat jika kalimat itu tidak memiliki kalomat Objek, tetapi jika kalimat itu memiliki Objek maka pelengkap akan berada di belakan objek contoh dari ciri pelengkap kedua yaitu : saya menjadi polisi . kalimat ini tidak memiliki objek sehingga pelengkap Polisi melekat langsung setelah predikat.
3. Tidak dapat berubah Menjadi subjek karena mengalami pemasifan.ketika ada sebuah kalimat aktif yang berupa pelengkap, pelengkap nya tidak bisa berubah menjadi subjek dalam bentuk pasif karena pada hakikatnya aktif pelengkap tidak bisa berubah kalimat pasif. Mari simak contoh ke tiga dari pelengkap yaitu : kakak belajar matematika. kalimat ini adalah kalimat aktif yang didalam nya mengandung pelengkap kalimat aktif ini tidak bisa berubah menjadi bentuk pasif sehingga, matematika sebagai sebuah pelengkap tidak bisa berubah dalam subjek.
4. Tidak bisa di subtitusi dengan kata ganti kecuali ketika digabungkan dengan preposisi selain(di, ke, dari, atau akan). Misalnya: saya bertemu dia. Dia dalam kalimat ini berkedudukan sebagai sebuah pelengkap yang berupa kata ganti orang ketiga, pada kalimat ini dia tidak bisa berubah menjadi-nya.

Nah setelah kita mengetahui perbedaan dari objek dan pelengkap, maka dapat di simpulkan bahwa. terdapat perbedaan antara objek dan pelengkap dalam kalimat. Objek bisa berupa nomina atau klausa, berada secara langsung setelah predikat, dapat menjadi subjek dalam kalimat aktif, dan dapat diganti dengan kata ganti berpronomina. Sedangkan pelengkap dapat berwujud nomina, verba, adjektifa, frasa, preposisi, atau klausa, berada secara langsung setelah predikat jika kalimat tidak memiliki objek, tidak dapat berubah menjadi subjek karena mengalami pemasifan, dan tidak bisa disubstitusi dengan kata ganti (nya) kecuali kombinasi kata hubung yang bukan (di, ke, dari, atau akan)

Sumber Referensi :

Puspita, D., & Sutami, H. (2020). Pendefinisian Objek Dan Pelengkap Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Sebagai Penunjang Literasi. Linguistik Indonesia, 38(2), 179–191. https://doi.org/10.26499/li.v38i2.157

Xing, C., & Isaacowitz, D. M. (2006). Pola Kalimat. Motivation and Emotion, 30(3), 243–250. file:///D:/BAB II jurnal kalimat.pdf

Nina, M. K. Hadits. (2022). Sintaksis Bahasa Indonesia: Konsep Dasar dan Struktur Kalimat. Yogyakarta: Deepublish Publisher.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Frasa Endosentris dalam Kehidupan Sehari-Hari

Mengenal Apa Itu Akreditasi?

Mentari di Balik Awan