Cara Membedakan Kalimat Majemuk Setara dengan Kalimat Majemuk Bertingkat

Penulis: Riska Marsela

Kalimat yang mempunyai dua klausa atau lebih disebut kalimat majemuk. Keraf (2000) mengemukakan bahwa perkataan bermacam-macam satu yang bagian bagiannya diperluas, dan perpanjangan itu menyelaraskan sejumlah cetakan perkataan yang baru. Kalimat bisa dicirikan seperti perkataan yang memegang dua atau lebih perkataan tidak lengkap,  dimana kalimat baru mengikuti pola kalimat berikutnya, dan kalimat tersebut dapat mencakup klausa utama dan klausa tambahan.

Kalimat majemuk mempunyai beberapa ciri: (1) mempunyai perluasan atau gabungan kalimat pusat, (2) perluasan kalimat pusat menimbulkan jenis kalimat baru, dan (3) mempunyai lebih dari satu subjek atau predikat. Adapun jenis kalimat majemuk meliputi kalimat majemuk setara, bertingkat, dan campuran.

Kalimat majemuk setara ialah dua atau lebih kalimat tunggal yang digabungkan menjadi satu kalimat lebih besar, dimana kalimat majemuk tersebut tidak kehilangan satupun unsurnya. Klausa majemuk setara biasanya digabungkan dengan konjungsi koordinatif seperti dan, tetapi kapan, sedangkan,sementara, dan selama.

Kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat yang pola kalimatnya tidak sama. Bagian kalimat pertama yang posisinya atas disebut klausa utama, bagian kedua yang posisinya bawah disebut klausa bawahan atau kedua. Pada umumnya kalimat majemuk bertingkat dihubungkan dengan kata hubung subordinatif seperti jika, agar, sebab, bahwa dan sebagaimana.

Adapun cara membedakannya adalah jika kalimat majemuk serata itu kalimatnya yang bisa berdiri sendiri tanpa bergantung pada kalimat berikutnya, sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya terdapat kalimat yang bergantung pada kalimat lain dan bisa juga melihat dari konjungsi atau kata penghubungnya.

Contoh kalimat majemuk setara:

Arya makan di dapur sedangkan abdi main bola di lapangan

         Klausa 1             konjungsi         Klausa 2

Dari contoh diatas bisa kita lihat pada kalimat majemuk setara tersebut itu kalimatnya yang bisa berdiri sendiri tanpa bergantung pada kalimat lainnya dan konjungsi yang terdapat pada contoh tersebut yaitu sedangkan.

Contoh kalimat majemuk bertingkat:

Kakak menambahkan aksesoris di rambutnya agar

                         Klausa 1                                    konjungsi

terkesan lebih anggun.

      Klausa 2

Pada contoh kalimat tersebut itu kalimatnya bergantung pada kalimat yang lainnya sehingga dapat memiliki makna dan konjungsi atau kata penghubung yang digunakan yaitu agar.

Kesimpulannya yaitu kalimat majemuk tersusun atas beberapa klausa, sehingga mengarah pada pembentukan dan penyajian jenis kalimat lain yang memuat dari satu kalimat bahkan lebih. Penggolongan kalimat kompleks ini dapat dikategorikan menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran yang masing-masing mempunyai ciri khasnya tersendiri. 


Referensi :

Nina, M. K. Hadist (2022). Sintaksis Bahasa Indonesia: Konsep Dasar dan Struktur Kalimat. Yogyakarta: Deepublish Publisher

Riska. M, Nisa. A, D. A. Karunia Putra (2023). Linguistik: Jurnal Bahasa dan Sastra. Jakarta.

Riskinasih (2023). Buku EYD V Ejaan Yang Disempurnakan Edisi Kelima. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Frasa Endosentris dalam Kehidupan Sehari-Hari

Mengenal Apa Itu Akreditasi?

Mentari di Balik Awan