Suara Anak-Anak Gaza
Angin senja mendekap bunga Melati dan gugurkan kelopaknya
Dan hujan bulan kesebelas mengguyur tanpa kasihan
Iba, telah jadi bandang kematian
Mengalir ke sendi kota-kota, melintasi urat nadi pedusunan
Menggusur apa yang bisa diraih, rontokkan tulang belulang
-Angin jelaga-
Suara anak-anak dari balik guruh dan Guntur
Mengiang serupa tangis, tanpa nada keharuan, cuma irama kesakitan
Anak-anak meniupkan harapan, ke kelopak kasih Tuhan
Muncul dari sekat bibir biru memucat, dan darah yang mengalir tak pernah mengenal kering
Suara-suara kecil memasuki telinga langit, bisikkan harap ke balik tirai surga
-Engkau yang diami istana atas air
Engkau yang menghuni taman firdaus
Adakah Kau dengar?
Atau lebih suka diam dengarkan baju cobaan-
Angin senja dan suara anak-anak
Seperti busur melesat, tak dapat menancap
Lebih mudah ditarik ulang
Dan dibiarkan jadi kayu harapan, yang beku menahun
Jadi gumpalan karang di tengah lautan, yang gigil tenggelam
Dan kegelapan makin liar, mencipta hujan dan badai
Tak berujung, berbatas kematian
-Engkau yang di atas sana
Lihatlah kami…anak-anak yang di bawah-
Rintih, keluh tek berbatas
Tak menembus pendengaran
Cimahi, 21 November 2023
Komentar
Posting Komentar